Sabtu, 26 Desember 2015

tugas softskill ke.4 (Matriks BCG pada PT.coca cola)

download.jpgNama :  Nita Eldasyah                                                                        
NPM  : 57214986
Kelas    : 2DF02



MATRIKS BCG PADA PT.COCA COLA
Boston Consulting Group (BCG) adalah perusahaan konsultan manajemen global, didirikan oleh Bruce Henderson pada tahun 1963. Memiliki 69 kantor di 40 negara, dan CEO sekarang adalah Hans-Paul Biirkner. BCG umumnya digolongkan sebagai salah satu pengurus "paling bergengsi" konsultan perusahaan dalam industri itu.
Kerangka pemikiran  : Pada tahun 1968, menciptakan BCG "Growth-Share Matrix", sebuah grafik sederhana untuk membantu perusahaan besar dalam menentukan bagaimana mengalokasikan kas antara unit-unit bisnis mereka. Korporasi akan mengkategorikan unit usaha sebagai "Bintang", "Kas Sapi", "Pertanyaan Marks", dan "Anjing" (awalnya "Piaraan"), kemudian mengalokasikan kas yang sesuai, memindahkan uang dari "sapi perah" menuju "bintang" dan tanda tanya yang memiliki tingkat pertumbuhan pasar yang lebih tinggi potensial.
Bagan itu populer selama dua dekade dan "terus digunakan sebagai primer dalam prinsip-prinsip pengelolaan portofolio", sebagai kata BCG

bcg.jpg
ü  DOG
Pada posisi ini tingkat pertumbuhan suatu produk masih sangat rendah dan market sharenya juga masih rendah. Pada posisi ini harus segera mengambil tindakan, kalau tidak secepatnya mengambil tindakan maka suatu perusahaan akan mengalami kebangkrutan.
ü  Question
Pada quadrant ini, product yang ditawarkan walau masih mempunyai market share rendah, tapi demannya udah kelihatan banyak.  sehingga market growthnya tinggi.  Contohnya adalah pada produk coca-cola yang berada pada posisi ini adalah minuman fanta, sprite, minute mind.
ü  Star
Kalau sudah sampai di posisi star  dimana market share sudah dominan,  tapi growth masih banyak,  advertising bisa seperlunya saja, penambahan fitur minor bisa dilakukan, kerjasama dengan club juga bisa digiaatkan lagi dalam promosi.
ü  Cash Cow
Pada posisi ini perusahaan sudah mempunyai market share yang tinggi dan growt yang cukup baik, untuk mempertahankan produk perusahaan dapat menjaga satabilitas dari tingkat pemasaran produk dan harga.

Penerapan BCG pada PT COCA-COLA
Pt coca-cola memiliki pabrik pusat di Negara Amerika Serikat. Namun minuman ini sudah dikenal diseluruh dunia termasuk Indonesia. PT coca – cola berdiri di indonesia sejak tahun 1932, pada tahun 1999 konsumen dari produk coca cola di indonesia mencapai 85%, penikmat coca-cola mencakup berbagai kalangan dari anak kecil sampai orang dewasa dapat mengkonsumsi minuman ini. Para konsumen mengalami kenaikan setiap tahunnya, dan perusahaan minuman no 1 didunia ini selalu melakukan inofasi dalam pendistribusian produknya, contohnya sekarang minuman coca-cola dapat diperoleh di pinggir jalan dengan alat pendingin yang telah disediakan oleh perusahaan.
Coca-cola memiliki berbagai pengklasifikasian minuman seperti Energy Drinks, Tea dan Coffee, sport Drink, Soft Drink, juice,. PT Coca- Cola memiliki beberapa jenis produksi seperti Fanta, Coca-Cola Zero, Coke, Pocari Sweet. Para konsumen minuman bersoda di Indonesia masih dikatakan rendah dibanding dengan neraga lainnya seperti Singapura, Malaysia, dan Filifina. Namun konsumsi coca-cola di Indonesia mencapai 60%, dan sisa nya didominasi dengan minuman the botol.
Matriks BCG coca cola

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmr0-g154xK7lo31-sexzY8Sy6zG9liBa1n4vnFkiaiRro6q_h-ryX7zKdjA_LnKX1ixqxqKitj3kZsIkOXAEv1J3MRnii61dQu6F1y8hT7OSl9v5FCBJgHQ1LDlLAlvkVlaOOLI5MbaI/s400/cog.bmp

Jumat, 18 Desember 2015

tugas ke.3 : profil seorang wirausaha yang sukses dalam suatu bisnis

download.jpgNama : Nita Eldasyah                                                                        
NPM  : 57214986
Kelas    : 2DF02
 


Tugas ke 3 : Profil seorang wirausaha yang sukses dalam suatu bisnis kemudian berikan rangkuman
               singkat tentang keberhasilan usahanya ditinjau dari proses segi waktunya .

pengusaha-sukses-berawal-dari-hobi.jpg
MEITY AMELIA
Berawal dari hobi, Meity Amelia sukses sebagai pengusaha bakery dan cake. Ikuti perjalanan hidupnya. Meity Amelia lahir di kota kecil di Gorontalo, 50 tahun lalu. Waktu itu daerahnya sepi dan tidak banyak orang yang menjual makanan. Setiap sore, Sang Mama selalu membut kue-kue untuk kedua anaknya. Awalnya ia hanya bisa melihatt dan membantu mengambilkan alat atau bahannya saja. Tapi lama-kelamaan, ia ikut mengaduk adonan, mencetak dan membakar atau menggorengnya.
Karena seringnya membantu, sejak masuk sekolah dasar (SD), ia sudah bisa membuat puding dan roti goreng sendiri. “Rasanya puas bisa membuat roti goreng sendiri dan dinikmati sendiri,” jelas Meity. Jadi ketika teman-teman sebayanya senang bermain-main di luar rumah, ia berada di dapur membantu mamanya memasak atau membuat kue sendiri.
Selain belajar membuat aneka cake dan masakan, ia juga sudah diajari bisnis oleh orang tuanya. Ketika menginjak kelas 3 SD, ia sudah berani menjual permen dari gula merah di sekolahnya. Karena rasanya enak dan murah, dagangannya selalu habis dibeli teman-temannya. ”Permen gula merah saya buat sendiri, jadi keuntungannya jadi lebih besar,” jelas ibu 6 anak ini.
Keahlian membuat cake makin bertambah ketika ia menginjak sekolah menengah pertama (SMP). Ia suka membeli majalah atau buku tentang resep dan masakan. Tidak hanya dibaca saja, tetapi ia juga senang mempraktikannya di rumah. Hasilnya, ia sering sekali menghadiahi teman-teman atau ponakan dengan tart. ”Kalau pas ada perayaan atau ada teman atau keponakan ulang tahun, saya sering memberi hadiah kue atau tart buatan sendiri,” jelas istri Suryo Hadisantoso ini. Ia juga pernah membantu usaha kakak iparnya membuat kue kering.
Proses belajar yang panjang, serta pengalaman yang banyak membuat kue dan cake, ternyata sangat berguna ketika ia menjalankan bisnis cake di Jakarta. Tahun 1993, ia membuka Grandville Island, Bakery dan Cake Shop di komplek pertokoan Greenville, Jakarta Barat. Waktu itu modalnya hanya 1 mikser kecil, 1 oven biasa, 1 meja dan 1 lemari pendingin. Perlahan tapi pasti, ia mulai mendapatkan pelanggan. ”Motto kami adalah kualitas di atas kuantitas,” jelasnya. Untuk itu ia benar-benar memperhatikan kualitas bahan, penampilan, dan rasa.
Kelebihan dari cake atau kue buatannya adalah ia selalu memperhatian detail dan membuatnya lebih artistis. Kalau pelukis menuangkan ide atau gagasannya melalui kain atau kertas, Meity menuangkannya lewat cake atau kue yang ia buat. ”Saya selalu berusaha membuat cake atau kue menjadi lebih cantik dan indah,” jelas Meity yang memang jago menghias cake ini.
Karena makin lama pesanan makin banyak, ia mengambil karyawan untuk membantunya. Sekarang ini ia dibantu 13 karyawan. ”Tapi kalau mendekati Lebaran, Natal atau hari raya lainnya, saya bisa dibantu 30 karyawan,” jelas Meity yang sampai sekarang masih rajin ikut kursus membuat cake dan kue. Baginya, belajar merupakan keharusan jika ingin produknya terus didatangi pelanggan.
Selain kue kering, ia juga menerima pesanan aneka tart untuk segala keperluan, aneka snack, dan roti. Lebih dari 60 jenis cake yang ia produksi antara lain: blackforest, tiramisu, havana cake, sultana butter, caramel nut, cruncy drop’s dan masih banyak lagi. Beberapa pejabat dan artis pernah merasakan kelezatan cake buatannya. ”Taufik Hidayat pernah pesan tart untuk ulang tahun anaknya,” jelas Bendahara Asosiasi Bakery Indonesia ini.
Ada beberapa tips untuk mereka yang ingin memulai usaha makanan. Pertama, kerjakan dengan kesungguhan hati dan ikhlas. Jangan pernah menggerutu dengan apa yang ia kerjakan. Kedua, jangan malas belajar entah dengan mengikuti kursus atau membaca buku. ”Ketiga, terus jaga kualitas dan selalu buat inovasi baru,” tegas Meity


tugas kelompok : perencanaan strategi pemasaran untuk menjual suatu produk atau jasa sebagai usaha yang baru

Nama Kelompok:
-          Dina Aprilianti (53214131)
-          Inno Tamaraalisa (55214351)
-          Nita Eldasyah (57214986)
-          Rahmi Hartati (58214814)
Kelas   : 2DF02

Perencanaan Strategi Pemasaran untuk Menjual Suatu Produk Sebagai Usaha yang Baru

Pemasaran produk baik berupa barang dan jasa dalam suatu perusahaan merupakan hal penting yang harus dikedepankan. Sebagaimana salah satu tujuan dibentuknya perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, khususnya kegiatan pemasaran.Demi terwujudnya tujuan tersebut, perusahaan harus mengambil langkah kongkrit dengan menerapkan suatu strategi atau cara pemasaran yang baik. Dengan strategi marketing yang tepat dan sesuai maka keuntungan dapat diperoleh dengan maksimal.
Agar strategi yang diterapkan bisa berjalan dengan baik, maka sasaran dan target pemasaran harus sesuai dengan lingkungannya. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah agar strategi promosi dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Seperti yang diketahui sebuah perusahaan tidak akan lepas dari sistem perencanaan, acuan, arahan, dan langkah yang diambil untuk mencapai tujuan.
Termasuk didalamnya strategi marketing khususnya bagi perusahaan baru. Langkah-langkah tersebut antara lain sebagai berikut:
  • Menentukan Kebutuhan Pelanggan
Menentukan kebutuhan konsumen sangat penting sebagai langkah pertama dalam pemasaran. Untuk mengetahui keinginan konsumen tersebut, tindakan awal yang harus dilakukan adalah riset pemasaran atau penelitian pasar. Dalam riset pasar, pelaku marketer harus mendapatkan data atau informasi tentang barang atau jasa apa yang dibutuhkan konsumen, baik bentuknya, kualitas dan mutu, jumlah, intensitas kebutuhan, dan siapa yang membutuhkan serta yang terpenting adalah berapa harga yang diperkirakan dapat dijangkau oleh konsumen sebagai target pasar. Survei pasar sangat penting dilakukan sebelum mengeluarkan produk agar karakteristik pelanggan dan segmen pasar dapat ditentukan dengan tepat.
  • Menentukan sasaran khusus
Setelah mengetahui kebutuhan pelanggan, selanjutnya menentukan sasaran pasar khusus. Namun sebelumnya marketer harus mengenal jenis sasaran khusus strategi marketing tersebut, antara lain:
  1. Individual Market (pasar individu)
  2. Niche Market (pasar khusus)
  3. Market Segmentation (segmentasi pasar)
Ketiga jenis sasaran pasar di atas masing-masing disesuaikan dengan ukuran perusahaan. Untuk perusahaan kecil atau perusahaan yang baru sebaiknya memilih sasaran Individual Market dan Niche Market, sementara untuk perusahaan besar atau menengah disarankan memilih Market Segmentation. Untuk perusahaan besar memilih segmentasi pasar sangat baik karena sasaran pasar dapat dibagi secara kelompok-kelompok sesuai dengan variabel karakteristik, kebutuhan dan psikologis yang berbeda bagi setiap konsumen dengan kebutuhan produk yang mungkin juga berbeda.
  • Menerapkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan
Penempatan strategi tersebut sangat berpengaruh pada kondisi lingkungan pihak pesaing. Oleh sebab itu diperlukan strategi marketing yang baik agar permintaan konsumen tetap stabil saat menghadapi lingkungan yang bersaing dalam target pasar. Strategi yang efektif tersebut yaitu:
-        Tetap berorientasi pada konsumen
-        Kualitas target yang efisien, efektif dan tepat.
-        Inovasi, fokus terhadap inovasi produk baik itu dalam bentuk barang atau jasa agar selalu diminati konsumen pasar
-        Kenyamanan, dengan fokus pada tujuan kenyamanan dan kenikmatan hidup
-        Kecepatan dalam mempromosikan, menempatkan, merespon pelanggan dan panyaluran terhadap produk baru yang diciptakan perusahaan.
-        Pelayanan yang baik merupakan kunci dari kepuasan pelanggan.
  • Pemilihan Strategi
Dalam mengembangkan strategi marketing, keberhasilan pemasaran produk ditentukan dari kinerja para pelaku usaha dalam kaitannya terhadap penelitian pasar. Dalam menambah ketertarikan pelanggan, pelaku usaha bisa memanipulasi indikator yang terkait dalam bauran pasar. Bauran pemasaran disini adalah strategi yang dilakukan perusahaan, berkaitan dengan bagaimana menyajikan produk pada target pasar tertentu. Seperti pengendalian oleh perusahaan untuk membawa pengaruh terhadap konsumen.
Dengan langkah-langkah di atas, perusahaan dapat mudah melaksanakan strateginya sehingga dapat mengembangkan produk yang tepat dan sesuai kebutuhan atau keinginan konsumen. Jika pemasaran berjalan efektif, maka keuntungan yang didapatkan akan bernilai maksimal bagi perkembangan perusahaan kedepannya.


Jumat, 04 Desember 2015

tugas softskill ke.5

Nama : Nita Eldasyah                                                                        
NPM  : 57214986
Kelas    : 2DF02
MODEL PERILAKU KONSUMEN

(1)  Model Henry Assael, yang memfokuskan pada perilaku pembuatan keputusan pembelian konsumen berdasarkan pengaruh-pengaruh individu, lingkungan dan stimuli pemasaran.Dalam penelitian ini, akan coba digali tentang model perilaku konsumen Henry Assael, yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yang didasarkan pada aspek-aspek individu konsumen, aspek lingkungan dan stimulus pemasaran, terhadap laptop yang dibeli oleh konsumen. 

(2)  Model Howard-Sheth 
Model ini berisi tiga elemen pokok, yaitu:

·        Input (ransangan/stimuli)
Merupakan dorongan (stimuli) yg ada dlm lingkungan konsumen terdiri dari dorongan komersial dari pemasar dan dorongan sosial. Dorongan komersial adalah dororngan signifikaatif yang berupa merek dan stimuli simbolik yang berhubungan dengan kegiatan periklanan perusahaan. Dorongan sosial adalah komunikasi dari mulut kemulut yang terjadi dalam keluarga, kelas sosial, dan kelompok referensi, yang merupakan input yang sangat efektif untuk sebuah keputusan pembelian.


·        Susunan hipotesis (hypothetical construk)
Susuanan hipotesis adalah proses intern konsumen yg menggambarkan proses hubungan antara input dan output pembelian. Susunan hipotesis ini berdasarkan sejumlah teori belajar dan teori kesadaran. Susuan hipotesis terdiri dari dua bagaian:
a. susunan pengamatan (perceptual contruct) terdiri dari perhatian yg dipengaruhi oleh kedwiartian yg mendorong (stimulus ambiquity) dan sikap, bias pengamatan dan penyelidikan konsumen.
b. Susunan balajar (learning construct) yg terdiri dari motif,pemahaman merek, criteria pemilihan, maksud /tujuan untuk membeli, keyakinan dan kepuasan

·        Output (respon variables)
Model Howard-Sheth menghasilkan output yang berupa keputusan untuk membeli. Tujuan adl kecenderungan konsumen unt membeli merek yg paling disukai. Sikap mrp penilai konsumen ttg kemampuan merek memuaskan kebutuhan. Pemahaman merek adl sejumlah informasi yg dimiliki konsumen tnt suatu produk tnt. Perhatian adl tanggapan thd informasi yg masuk. Apa yang dikemukanakan oleh Howard-Sheth hampir serupa dengan dengan model AIDA (attention, interest, desire, dan action) dalam iklanan.

(3)  Model Engel, Kollat dan Blackwell
Model ini menggambarkan dengan jelas bagaimana seseorang melakukan pembelian, mulai timbulnya kebutuhan sampai akhir pembelian yaitu penilaian setelah pembelian. Model ini didasarkan pada proses pengambilan keputusan konsumen.
Tahap dasar dari proses pembelian menurut model ini adalah: (1) motivasi, (2) pengamatan, (3) proses belajar. Kemudian diteruskan dengan pengaruh dari kepribadian, sikap dan perubahan sikap bekerja bersama pengaruh aspek sosial dan kebudayaan setelah itu samapailah pada tahap proses pengambilakan keputusan konsumen.
Enggel, Kollat dan Black Well mengatakan bahwa mempelajari perilaku konsumen adalah hampir sama dengan mempelajari perilaku manusia. 

(4)  Model Clawson
Model ini didasarkan pada teori bentuk dan teori bidang. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh hasil konflik psikologis dalam berbagai situasi. Konsumen individu mengumpulkan valensi-valensi positif dan negatif dari suatu produk yang hendak dibeli. Terjadinya pembelian merupakan hasil bahwa valensi-valensi positif yg lebihh besar daripada valensi negative .Ada dua nilai yaitu nilai positif dan nilai negatif:
·         Sesuatu mempunyai nilai atau valensi positif apabila menyebabkan berkurangnya atau hilangnya tegangan bila seseorang mendapatkan sesuatu itu, serta menyebabkan meningkatkan tegangan jika seseorang terhambat untuk mendapatkanya. Misalnya minuman bagi orang yang haus.
·        Sesuatu mempunyai nilai atau valensi negatif jika menyebabkan meningkatnya tegangan jika seseorang mendapatkanya dan menyebabkan menurunya tegangan bila seseorang meninggalkannya. Misalnya limbah.
Jadi valensi positif bersifat menarik dan velensi negatif bersifat menolak.

(5)  Model Hirarki Kebutuhan dari Maslow
Ada lima hirarki kebutuhan yi; fisiologis, keselamatan, cinta, penghargaan. Dan aktualisasi diri. Maslow menekankan adanya suatu hirarkhi kebutuhan, dimana kebutuhan yang lebih tinggi akan dipenuhi seterlah kebutuhan yang lebih rendah dipenuhi terlebih dahulu.

Hirarkhi kebutuhan menurut Maslow adalah sebagai berikut :

 1. kebutuhan fisiologis, seperti makan, minum, perumahan, dan sebagaimnya
2.  kebutuhan akan keselamatan, yaitu perlindungan dari bahya, ancaman, dan perampasan
     ataupun pemecatan dari pekerjaan.
3. kebutuhan milik dan kecintaan, misalnya kepuasan sebagai anggota keluarga dan
    kelompok, kesenangan, kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain dan
    sebagainya.
4. kebutuhan akan penghargaan, misalnya reputasi, prestise, kehormatan diri, kebutuhan
    akan status dan kedudukan dan sebagainya.
Maslow menggunakan hirarkhi kebutuhan ini
    sebagai dasar penelitian untuk menentukan bagaiman tingkatan kebutuhan ini berkaitan
    dengan perilaku manusia. Intinya seseorang akan melakukan pembelian untuk memenuhi
    suatu kebutuhannya kalau kebutuhannya yang lebih rendah telah terpenuhi. Dengan kata
    lain orang tidak akan membeli produk untuk pemenuhan kebutuahan akan keselamatan
    kalau kebutuahan fisiologis/kebutuhan pokoknya terpenuhi. 


Sabtu, 14 November 2015

cara menjadi wirausaha yang sukses (tugas ke 4)



Nama   : Nita eldasyah
NPM   : 57214986
Tugas   : III


CARA MENJADI WIRAUSAHA YANG SUKSES

1. Menentukan produk
Langkah awal untuk menjadi pengusaha / pebisnis sukses adalah menentukan produk atau jamak disebut dengan riset produk. Produk disini tidak selamanya harus berbentuk barang fisik, namun juga bisa berupa barang digital seperti ebook, ecourse atau semacamnya, bahkan bisa juga berbentuk layanan / jasa. Untuk menentukan produk yang tepat, tentu kita harus melakukan riset terlebih dahulu, mulai dari riset konsumen sampai riset persaingan. Produk yang baik adalah produk yang memiliki jumlah peminat (konsumen) yang besar namun memiliki tingkat persaingan kecil.


2. Mencari tahu target pasar
Pengusaha sukses adalah mereka yang bukan hanya pandai memilih produk namun juga pandai menganalisa siapa yang menjadi target pasar. Jadi, disini kita dituntut untuk mengetaui siapa target pasar atas produk yang akan kita jual, karena jika dalam pengapliasiannya salah, maka bisa dipastikan akan sulit untuk memperoleh penjualan.
Target pasar secara garis besar dibedakan menjadi 4 bagian atau lebih dikenal dengan segmentasi yang meliputi :
  • Target produk
  • Target lokasi
  • Target demografi
  • Target psikografi

Untuk mempermudah memahami maksud dari keempat poin target pasar diatas, akan berikan contoh, semisal Anda ingin menjual baju korea :
  • Target produk : Remaja belasan tahun
  • Target lokasi : Kota besar di indonesia
  • Target demografi : Anak orang kaya, uang jajan jutaan per bulan
  • Target psikografi : Remaja yang aktif di sosialmedia

Dengan menentukan dan mengetahui target, maka Anda akan lebih mudah dalam menentukan media dan cara promosi produk, seperti apa yang akan digunakan. Pastinya akan meningkatkan persentase untuk terjadi penjualan.
3. Memilih media promosi yang efektif
Ada banyak media yang bisa kita gunakan untuk promosi, seperti media cetak, internet, radio atau tv. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua media tersebut efektif untuk meningkatkan penjualan. Karena kembali lagi pada siapa target Anda, jika target produk Anda adalah anak muda, maka gunakan internet sebagai media promosi, sebaliknya jika target Anda adalah orang tua yang notabenya tidak terlalu paham akan internet, maka gunakan media tv atau radio.


5. Membuat pembukuan untuk menghitung margin
Akan jauh lebih baik jika pengusaha / pebisnis memiliki pembukuan yang jelas, karena dari pembukuan tersebut nantinya bisa menghitung untung dan rugi, jadi kita bisa mengetahui berapa keuntungan yang didapat setelah dikurangi dengan modal yang dikeluarkan.
Intinya disni mengatakan bahwa, tidak ada batasan usia dalam berbisnis, dengan kata lain jika kita ingin belajar cara menjadi pengusaha muda sejak mahasiswa pun juga bisa asalkan kita mau untuk berusaha, sebagai contoh adalah Mark Zukerberg yang sukses berbisnis di usia muda, dan tentunya tidak ada kata terlambat untuk memulai bisnis, contoh nyatanya adalah Harland Sanders yang mendirikan KFC pada usia 65 tahun.


Minggu, 08 November 2015

MENYUSUN SUATU PROPOSAL PERENCANAAN BISNIS (SOFTSKIL)



Description: https://diahanandagibran.files.wordpress.com/2014/10/logo-gundar.jpg
Tugas Kelompok Kewirausahaan 2


Nama Kelompok:
Dina Aprilianti (53214131)
Inno Tamaraalisa (55214351)
 Nita Eldasyah (57214986)
Rahmi Hartati (58214814)

2DF02


MEMBUAT PERENCANAAN ( PROPOSAL ) BISNIS DI BIDANG TI


Membuat Perencanaan ( Proposal ) Bisnis
Perencanaan bisnis sendiri dapat diartikan kurang lebih sebagai berikut ( Buchari Alma,
2001 : 174 dari Bygrave : 1994 : 114 ):
1.Suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk
menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan
menarik bagi penyandang dana.
2.dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsurunsur
yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk
memulai suatu usaha. Isinya sering merupakan perencanaan terpadu menyangkut
pemasaran, permodalan, manufaktur, dan sumber daya lainnya.

Secara garis besar isi dari perencanaan ( proposal ) bisnis tersebut adalah :

1.      Nama Perusahaan
Menurut Canon dan Wichert, ciri-ciri nama yang baik adalah :
§  Pendek
§  Sederhana
§  Mudah dieja
§  Mudah diingat
§  Enak dibaca
§  Tidak ada nada sumbang
§  Tidak ketinggalan jaman
§  Ada hubungan dengan barang dagangan
§  Bila diekspor gampang dibaca oleh orang luar negari
§  Tidak menyinggung perasaan kelompok/orang lain atau tidak negatif
§  Dapat memberi sugesti pada pengguna produk tersebut

2.      Lokasi Perusahaan
Lokasi yang baik hendaknya memperhatikan beberapa faktor di bawah ini:
§  Sumber bahan baku
§  Letak pasar / konsumen
§  Sarana dan prasarana pendukung
§  Perijinan
§  Masyarakat, dll.

3.      Komoditi yang akan diusahakan
Kesempatan memilih komoditi apa yang akan diusahakan, dapat mempertimbangkan
beberapa hal berikut ini :
§  Meningkat/melimpahnya permintaan masyarakat, sementara suply tidak
mencukupi
§  Teridentifikasinya kebutuhan masyarakat akan produk tertentu
§  Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang akan ditekuni
§  Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing dan berhasil

4.      Konsumen Yang Dituju
Untuk poin ini, segmentasi ( pembagian ) pasar perlu dilakukan, kalangan atau golongan
mana saja yang akan dilayani.

5.      Posisi di Pasar yang akan dimasuki
Sebagai pendatang baru dalam sebuah unit bisnis, perlu dipertimbangkan apakah
perusahaan akan masuk sebagai pemimpin pasar, penantang pasar, pengikut pasar, atau
perelung passar. Semua pilihan tersebut memilki konsekuensi sendiri-sendiri yang harus
dihadapi.

6.      Partner Yang akan Diajak Kerjasama
Di banyak kasus, kerja sama dengan pihak lain sangat dan lazim dilakukan. Banyak
alasan mengapa kerja sama tersebut perlu dilakukan. Salah satu diataranya adalah untuk
memperkuat modal dan profesionalisme pengelolaan.

7.      Manajemen
Manajemen menyangkut SDM yang akan mengelola dan menjalankan bisnis yang akan
ditekuni. Alternatif yang dapat dipilih diantaranya adalah :
§  Dikelola sendiri
§  Diserahkan pada pihak lain dengan pengawasan
§  Dikelola bersama dengan partner bisnis
§  Dikelola sepenuhnya oleh pihak lain

8.      Permodalan ( Yang diharapkan dan yang tersedia ) dan Manajemen Keuangan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
§  Besarnya modal yang dibutuhkan
§  Sumber modal yang dapat diharapkan
§  Biaya modal
§  Arus kas ( tingkat pengembalian ) dari modal tersebut

9.      Studi Kelayakan
Poin ini sangat diperlukan untuk memberi pejelasan dari berbagai aspek, seperti :
§  Aspek ekonomi
§  Aspek hukum
§  Aspek teknis
§  Aspek pasar, dll.

Contoh sederhana ( dan variasinya ) isi dari Perencanaan Bisnis TI
( Disarikan dari Hisrich-Peters, 1995 : 120 )
       I.            Pendahuluan
Latar belakang
Tujuan
    II.            Profile Usaha
Nama dan alamat perusahaan
Nama dan alamat pemilik
Nama dan alamat penanggung jawab yang bisa dihubungi setiap saat
Informasi tentang bisnis yang akan dilaksanakan
 III.            Rangkuman eksekutif ( lebih kurang 2 atau 3 halaman yang menjelaskan secara
lengkap isi Perencanaan Bisnis TI )
 IV.            Analisis Industri
Prospek masa depan industri TI
Analisis Persaingan
Segmentasi pasar yang akan dimasuki
Ramalan-ramalan tentang produk yang akan dihasilkan
    V.            Deskripsi Usaha
Produk yang ditawarkan
Jasa Pelayanan
Lokasi usaha
Ruang lingkup bisnis
Personalia dan perlengkapan kantor
Latar belakang identitas pengusaha

 VI.            Rencana Operasi/produksi
Proses produksi / pelayanan
Bangunan dan perlengkapannya
Mesin dan perlengkapannya
Sumber bahan baku
VII.            Rencana Pemasaran
Penentapan harga
Rencana / pelaksanaan distribusi
Promosi yang akan dilakukan
Pengembangan produk
VIII.            Perencanaan Organisasi
Bentuk kepemilikan dan struktur organisasi
Informasi tentang partner
Uraian tentang hak dan kewajiban
Latar belakang anggota tim manajemen
 IX.            Permodalan dan Manajemen Keuangan
Neraca permulaan perusahaan
Proyek aliran kas
Analisis titik impas
Sumber-sumber permodalan
    X.            Studi Kelayakan dan Risiko
Tinjauan aspek ekonomi
Tinjauan aspek hukum
Tinjauan aspek teknis
Tinjauan aspek pasar, dll.
Risiko-risiko yang mungkin dihadapai
 XI.            Penutup