Ada seorang mahasiswa rantau yang
tengah menuntut ilmu di sebuah universitas swasta Jakarta. Ia dikenal
sebagai mahasiswa yang gemar berhura-hura meski ia hanya berasal dari
keluarga biasa.
Pada suatu hari ia mengirimkan surat kepada orangtuanya di kampung untuk
meminta uang tambahan, lantaran uang yang dikirimkan orangtuanya telah
ludes untuk berfoya-foya. Karena takut ayahnya marah, ia pun mencoba
berdusta dalam suratnya.
"Ayahanda tercinta, ananda sekarang butuh kiriman uang secepatnya, untuk
bayar kost, uang semester, dan untuk keperluan hidup sehari-hari,
karena uang yang ayahanda kirim beberapa waktu lalu saya sumbangkan
untuk korban banjir. Ananda juga butuh uang yang cukup banyak juga untuk
biaya pengobatan karena ananda sekarang lagi sakit keras. Kalou tidak
percaya lihat saja foto ananda yang kurus kering ini."
Beberapa hari kemudian surat itu sampai ke tangan ayahnya, namun karena
sudah paham betul dengan kelakuan anaknya, sang ayahpun tak lagi
terkecoh. Kemudian sang Ayah menulis surat balasan, berbunyi:
"Ananda tercinta, ayah sungguh memakluminya dan tentu saja sangat faham
dengan kebutuhan ananda. Tapi maaf untuk sementara ayah hanya bisa
mengirim foto ini (gambar pentungan), yang aslinya menyusul kemudian."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar