TUGAS SOFTSKILL
KOMUNIKASI MENURUT CARA PENYAMPAIANNYA

TANTYO SETYOWATI
|
Disusun
oleh
Nama
: Nita eldasyah
Npm : 57214986
Kelas : 2DF02
|
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2015/2016
Komunikasi menurut
cara penyampaiannya
Pada
dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lainnya karena manusia
selain mahkluk individu juga sekaligus mahkluk sosial yang memiliki kebutuhan
untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang dapat secara trampil
berkomunikasi. Oleh karena itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian
informasi. Kiranya tidak terlalu sulit untuk mengenali cara-cara penyampaian
informasi dalam komunikasi, karena pada dasarnya kita telah melakukannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Menurut cara penyampaian
informasi dapat dibedakan menjadi :
A. Komunikasi lisan
Yang terjadi secara langsung dan tidak
dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatatp muka, misalnya
dialog 2 orang, wawancara maupun rapat dan sebagainya.
Yang terjadi secara tidak langsung
karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon dan sebagainya.
B. Komunikasi tertulis
Yang dilaksanakan dalam bentuk
suratdan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas
tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu.
Naskah, yang biasanya dipergunakan
untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek.
Blangko-blangko, yang dipergunakan
untuk mengirimkan berita dalam suatu daftar.
Gambar dan foto, karena tidak dapat
dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
Spanduk, yang biasa dipergunakan untuk
menyampaikan informasi kepada banyak orang.
Dalam berkomunikasi
secara tertulis, sebaiknya dipertimbangkan maksud dan tujuan komunikasi itu
dilaksanakan. Disamping itu perlu juga resiko dari komunikasi tertulis
tersebut, misalnya aman, mudah dimengerti, dan menimbulkan pengertian berbeda
dari yang dimaksud.
Jenis-jenis
komunikasi
1. KOMUNIKASI MENURUT CARA
PENYAMPAIAN
Pada dasarnya setiap
orang dapat berkomunikasi satu sama lainnya karena manusia selain mahluk
individu juga sekaligus mahluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk
berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang dapat secara trampil
berkomunikasi, oleh karena itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian
informasi. Kiranya tidak terlalu sulit untuk mengenali cara-cara penyampaian
informasi dalam komunikasi, karena pada dasarnya kita telah melakukannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Menurut cara penyampaian informasi dapat dibedakan
menjadi :
a. Komunikasi Lisan
· Komunikasi yang
terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak
dapat bertatap muka, misalnya dialog dua orang, wawancara maupun rapat dan
sebagainya.
b. Komunikasi Tertulis
Komunikasi Tertulis
adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk
menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas tetapi dipandang perlu untuk
ditulis dengan maksud-maksud tertentu.
Contoh-contoh komunikasi tertulis ini antara lain:
·
Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan
berita yang bersifat komplek.
·
Blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan
berita dalam suatu daftar.
·
Gambar dan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan
kata-kata atau kalimat.
·
Spanduk, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan
informasi kepada banyak orang.
Dalam berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya
dipertimbangkan maksud dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Disamping itu
perlu juga resiko dari komunikasi tertulis tersebut, misalnya aman, mudah
dimengerti dan menimbulkan pengertian yang berbeda dari yang dimaksud.
2. KOMUNIKASI MENURUT KELANGSUNGANNYA
Di dalam proses komunikasi dapat kita ketahui
terjadinya interaksi dua belah pihak tersebut sebagai berikut :
l. Komunikasi Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan secara langsung
tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan
tidak dibatasi oleh jarak.
2. Komunikasi Tidak Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak
ketiga atau bantuan alat-alat atau media komunikasi.
3. KOMUNIKASI MENURUT PERILAKU
Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang
terjadi secara otomatis, sehingga dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi
seseorang. Menurut perilaku, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
l. Komunikasi Formal
Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi /
perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya,
misalnya rapat kerja perusahaan, konferensi, seminar dan sebagainya.
2. Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau
perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat
pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi
atau perusahaan, misalnya kabar burung, desas-desus, dan sebagainya.
3. Komunikasi Nonformal
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang
bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan
pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang
bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat
tentang ulang tahun perusahaan, dan sebagainya.
Maka dapat diketahui bahwa komunikasi formal, informal
dan nonformal saling berhubungan, dimana komunikasi nonformal merupakan
jembatan antara komunikasi formal dengan komunikasi informal yang dapat
memperlancar penyelesaian tugas resmi, serta dapat mengarahkan komunikasi
informal kepada komunikasi formal.
4. KOMUNIKASI MENURUT MAKSUD KOMUNIKASI
Bila diperhatikan
dengan seksama, maka dapat diketahui bahwa komunikasi dapat terlaksana bila
terdapat inisiatif dari komunikator maka maksud terlaksananya komunikasi lebih
banyak ditentukan oleh komunikator tersebut. Menurut maksud dilakukan
komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut:
·
Pidato
·
Ceramah
·
Memberi prasaran
·
Wawancara
·
Memberi perintah atau tugas
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator
menjadi faktor penentu, demikian pula kemafipuan komunikator tersebutlah yang
memegang peranan keberhasilan proses komunikasinya.
5. KOMUNIKASI MENURUT RUANG LINGKUP
Ruang lingkup terjadinya komunikasi merupakan batasan
jenis komunikasi ini. Maka dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat
dibedakan sebagai berikut:
l. Komunikasi Internal
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau
lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi
atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi Internal ini dapat dibedakan menjadi 3
macam yaitu :
ü Komunikasi Vertikal, yaitu
komunikasi yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada
bawahan, misalnya perintah, teguran, pujian, petunjuk dan sebagainya.
ü Komunikasi Horisontal, yaitu
komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi/ kantor
diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan sejajar.
ü Komunikasi Diagonal, yaitu
komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau
kantor diantara orang – orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi
tidak sejalur vertikal.
2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara organisasi atau
perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada di luar organisasi atau perusahaan
tersebut. Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
·
Eksposisi, pameran, promosi, publikasi dan sebagainya
·
Konperensi pers( press release )
·
Siaran televisi, radio, dan sebagainya
·
Bakti sosial, pengabdian pada masyarakat, dan
sebagainya
Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapat
pengertian,kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.
6. KOMUNIKASI MENURUT ALIRAN INFORMASI
Informasi merupakan muatan yang menjadi bagian pokok
dalam komunikasi, oleh karena itu arah informasi tersebut akan menentukan macam
komunikasi yang sedang terjadi. Komunikasi menurut aliran informasi dapat
dibedakan sebagai berikut :
1.
Komunikasi satu arah ( simplex )
Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja (one
way communication ). Pada umumnya komunikasi ini terjadi dalam keadaan
mendesak atau darurat atau yang terjadi karena sistem yang mengaturnya harus
demikian, misalnya untuk menjaga kerahasiaan atau untuk menjaga kewibawaan
pimpinan.
2.
Komunikasi dua arah ( duplex )
Komunikasi yang bersifat timbal balik ( two
ways communication ). Dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk
memberikan respons atau feed back kepada komunikatornya. Maka komunikasi ini
dapat memberikan kepuasan kedua belah pihak dan dapat menghindarkan terjadinya
kesalah pahaman.
3.
Komunikasi ke atas
Komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan.
4.
Komunikasi ke bawah
Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.
5.
Komunikasi ke samping
Komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki
kedudukan sejajar.
Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut
sebagai bentuk interaksi komunikasinya.
7. KOMUNIKASI MENURUT JARINGAN KERJA
Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi
akan terlaksana menurut sistem yang ditetapkannya dalam jaringan kerja.
Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :
· Komunikasi
jaringan kerja rantai
Komunikasi terjadi menurut saluran hirarchi organisasi
dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
· Komunikasi
jaringan kerja lingkaran
Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang
berbentuk seperti lingkaran. Saluran komunikasi lebih singkat dan merupakan
kebalikan dari jaringan kerja rantai.
· Komunikasi
jaringan bintang
Komunikasi ini terjadi melalui satu’sentral dan
saluran yang dilalui lebih pendek.
8. KOMUNIKASI MENURUT PERANAN INDIVIDU
Komunikasi yang dilakukan oleh seseorang kepada
pihak-pihak lain baik secara kelompok maupun secara individual. Dalam
komunikasi ini peranan individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses
komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain :
· Komunikasi
antar individu dengan individu yang lain.
Komunikasi ini terlaksana baik secara nonformal maupun
informal, yang jelas individu yang bertindak sebagai komunikator harus mampu
mempengaruhi perilaku individu yang lain.
· Komunikasi
antara individu dengan lingkungan yang lebih luas.
Komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud
memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan yang
lebih luas.
· Komunikasi
antara individu dengan dua kelompok atau lebih.
Dalam komunikasi ini individu berperanan sebagai
perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang
prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.
9. KOMUNIKASI MENURUT JUMLAH YANG BERKOMUNIKASI
Komunikasi selalu terjadi diantara sesama manusia baik
itu perorangan maupun kelompok. Oleh karena itu jumlah yang berkomunikasi akan
mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri, disamping sifat clan tujuan
komunikasi itu dilaksanakan. Untuk itu dapat dibedakan sebagai berikut :
Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi ini merupakan komunikasi dengan
diri-sendiri baik disadari atau tidak, misalnya berpikir.
Komunikasi Perseorangan (Interpersonal/antarpribadi)
Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau
individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat
pribadi juga. Dalam komunikasi ini dapat dilaksanakan secara langsung maupun
lewat telepon namun tetap terjadi secara perseorangan.
10. DARI SEGI KEMASAN PESAN
komunikasi dapt dilakukan secara verbal (dengan
berbicara) atau dengan nonverbal (diwakili bahasa isyarat).Komunikasi verbal :
diwakili dalam penyebutan kata-kata,yang pengukapannya dapat dengan lisan atau
tertulis.Komunikasi non verbal : terlihat dalam ekspresi atau mimik
wajah,gerakan tangan,mata dan bagian tubuh lainnya.